Rabu, 03 Agustus 2011

MUDIK NAIK MOTOR

Bagi teman teman yang ingin mudik dengan mengendarai sepeda motor kesayangan, sebaiknya menyiapkan kendaraan itu jauh-jauh hari sebelum jadwal mudik yang ditetapkan tiba.
Maksimal, sepekan sebelum jadwal perjalanan mudik tiba, sepeda motor harus siap. Minimal harus melakukan tune up standar.

Tetapi, hal yang jauh lebih penting untuk dilakukan adalah mengetahui bagian-bagian apa saja di motor yang wajib diperiksa atau diganti sebelum melakukan perjalanan mudik.Dibawah ini bagian-bagian motor yang wajib diperiksa atau diganti

1. Bagian mesin

Bila merasa tenaga dan akselerasi motor yang ada saat ini sudah cukup mumpuni untuk menempuh jarak jauh saat mudik, Anda cukup melakukan tune up mesin standar. Anda bisa meminta mekanik bengkel untuk membersihkan karburator, penyetelan klep, busi, serta mengganti oli.

Namun, bila ingin meningkatkan tenaga motor karena merasa semburan tenaga dari mesin kurang, maka cukup meminta mekanik untuk melakukan penyetelan karburator. Cukup dengan mengganti spuyer, setel klep, main jet.

Saluran bahan bakar ke ruang bakar juga harus diperiksa, terutama bila ring piston sudah ada gejala aus agar segera diganti.Jangan lupa mengganti busi agar pengapian makin sempurna.

Bila tak berkeberatan dan memiliki dana cukup, bisa mengganti knalpot standar dengan knalpot jenis racing.

2. Bagian kaki-kaki

Peran bagian kaki-kaki dalam menopang motor saat melakukan perjalanan jauh sangat vital. Oleh karena itu, periksa komponen kaki-kaki, mulai dari pelek, rantai dan gir, ban, hingga bearing roda.

Khusus ban, bila ukiran di tapaknya telah rata alias gundul, sebaiknya segera diganti. Bila Anda tidak merasa berat, sebaiknya menggunakan ban jenis tubeless. Hal itu untuk mengantisipasi risiko lebih besar bila ban bocor di tengah jalan yang sepi atau jauh dari toko ban atau tukang tambal ban.
Satu hal lagi, sebaiknya menggunakan ban dengan ukuran sesuai standar pabrik. Jangan menggunakan ukuran kecil atau lebih besar dari standar

Ban yang berukuran lebih kecil, selain tidak nyaman akan mengundang risiko rawan kecelakaan. Pasalnya, ban dengan ukuran lebih kecil menjadikan kestabilan laju motor tidak sempurna.Terlebih bila menempuh perjalanan jauh dengan karakter jalanan yang bermacam-macam,

Sementara ban berukuran lebih besar menyebabkan motor boros bahan bakar.

3. Pastikan sistem suspensi aman

Pemeriksaan pada bagian kaki-kaki juga meliputi bagian sistem suspensi. Pada bagian itu, beberapa komponen yang wajib Anda periksa adalah shockbreaker dan pelek.

Pastikan shockbreaker terpasang pada tingkat ketinggian standar. Pasalnya, shockbreaker yang dipasang lebih rendah selain tidak nyaman juga mengundang risiko, khususnya di saat melibas jalanan bergelombang.

Pastikan pula, pegas peranti itu masih dalam kondisi prima. Hal itu penting dilakukan, karena pegas memiliki peran sentral untuk menopang bobot yang ada di atas motor dan memantulkan beban itu dengan sempurna saat motor melintasi jalan bergelombang atau berlubang.

Alhasil, kestabilan motor tetap terjaga. Segera ganti shockbreaker bila menemukan tanda-tanda pegas telah aus.

Melengkapi pemeriksaan itu, pastikan pula perangkat pengereman dalam kondisi bagus. Periksa mulai kanvas, cakram, minyak rem, hingga tuas atau pedal rem.

4. Bagian lampu dan sinyal

Meski terlihat sepele, lampu utama maupun lampu sein memiliki arti penting bagi perjalanan Anda. Keberadaan komponen itu bukan hanya untuk kepentingan keselamatan Anda saja, tetapi juga orang lain.

Oleh karena itu, periksa kembali sistem kelistrikannya, terutama sambungan kabel dan kondisi kabel, serta bohlamnya. Pastikan pula, saklar atau switcher lampu tersebut.

Perangkat sinyal lain yang juga harus diperiksa adalah klakson. Isyarat suara itu sangat dibutuhkan manakala Anda melintasi jalan sepi atau jalanan yang banyak terdapat belokan atau perempatan.( Tempo )

LIMA PENYEBAB MOBIL MOGOK SAAT MUDIK

Tak terasa, tiga pekan lagi Lebaran tiba. Bagi Anda yang ingin merayakan Idul Fitri dengan sanak keluarga di kampung halaman, tentu harus mempersiapkannya sejak dini. Termasuk persiapan kendaraan yang akan digunakan.

“Mempersiapkan kendaraan sangat diperlukan. Pasalnya, selain akan menempuh perjalanan jauh, kondisi jalanan saat mudik juga penuh sesat atau macet,” tutur Didin Syafiudin, mekanik Aneka Jaya Motor, Rawamangun, Jakarta Timur, saat ditemui, Selasa, 2 Agustus 2011.

Jadi, bila mobil mengalami masalah, mogok misalnya, selain akan menguras tenaga, itu juga akan menyulitkan. Terlebih bila mobil itu mogok di daerah yang jauh dari bengkel dan toko suku cadang.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut agar tidak terjadi, wajib dilakukan beberapa hal, termasuk mengetahui gejala dan masalah penyebab mobil mogok. Lantas apa saja penyebabnya? Bagaimana cara mengantisipasinya? Berikut ini penjelasan Didin.

1. Mesin Overheating

Penyebab mesin overheating atau mengalami panas yang tinggi karena sistem pendinginan mobil tidak berfungsi dengan baik. Radiator kekurangan cairan karena bocor atau lupa menambah cairan coolant adalah salah satunya.

“Anda bisa mengantisipasinya dengan cara mencegah radiator kekurangan atau kehabisan cairan,” kata Didin.

Caranya, periksalah sistem pendingin mobil apakah masih bekerja dengan baik. Setelah itu, periksalah kualitas air radiator, sirkulasi air, radiator, selang penghubung radiator ke mesin, serta kipas pendingin.

Tak lupa pastikan juga kualitas oli mesin masih sangat baik. “Sebab selain berfungsi melumasi komponen mesin, oli juga berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil,” ujar Didin.

2. Pengapian Bermasalah

Pengapian, yaitu percikan api dari busi, sangat berhubungan dengan kinerja pembakaran di mesin. Bila sistem pengapian mesin bermasalah, maka tenaga akan menurun atau bahkan mesin mogok karena proses pembakaran bahan bakar tidak terjadi.

Penyebab sistem pengapian bermasalah adalah koil yang rusak, kabel busi atau bahkan busi yang telah aus.

Selain itu, mesin yang panas terus-menerus dapat menyebabkan lapisan luar kabel busi mengeras. Bila hal itu terjadi terus-menerus, maka lapisan kabel akan mengelupas dan menyebabkan kebocoran. Akibatnya busi tidak akan maksimal memantikkan api.

Percikan api dari busi akan mengecil dan tidak fokus. Alhasil pembakaran tidak sempurna dan mobil pun berpotensi mogok.

3. Sistem kelistrikan

Beberapa kasus mobil mogok saat perjalanan mudik yang ada selama ini sebagian besar dikarenakan aki dan alternator–biasa disebut dinamo ampere--yang aus. Aki merupakan sumber arus listrik bagi beberapa komponen mobil, terutama di saat mesin mobil akan dinyalakan.

Namun bila dalam kondisi mobil berjalan dan putaran mesin rendah, kemungkinan besar mesin akan mati dengan tiba-tiba. Pada saat itulah, mobil akan sulit dinyalakan alias mogok.

Bila aki ternyata masih bagus, kemungkinan besar alternator yang bermasalah. Pasalnya peranti itu berfungsi untuk mengisi arus listrik atau recharging arus listrik aki, terutama di saat arus setrum aki terkuras kala berbagai perangkat elektronik di mobil diaktifkan.

4. Filter atau saringan udara

Proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin membutuhkan oksigen atau udara yang bersih dalam jumlah yang ideal sesuai takaran standar. Bila udara kurang dari takaran yang semestinya atau tidak ada pasokan, maka proses pembakaran tidak akan berlangsung sempurna. Bahkan tidak akan terjadi. Bila itu terjadi, tenaga mobil semakin lama semakin menurun hingga mati secara tiba-tiba dan setelah itu sulit dihidupkan kembali.

Minimnya pasokan udara ke ruang bakar, umumnya dikarenakan saringan udara yang kotor. Berbagai jenis kotoran, mulai debu atau kotoran jenis lainnya yang menempel pada sel-sel saringan udara menghalangi embusan udara ke ruang bakar.

“Oleh karena itu, saringan udara wajib dibersihkan. Bila sudah aus segera ganti,” saran Didin.

5. Hubungan arus pendek

Hubungan arus pendek atau korsleting bisa terjadi karena penyambungan kabel sistem kelistrikan tidak tepat. Penyebab yang lain karena ada bagian dari kabel yang terkelupas atau sambungannya tidak tepat dan bersentuhan dengan kabel lainnya.

Bila dua arus yang bertemu tersebut tingkatannya kecil, maka tidak akan serta-merta menimbulkan kebakaran. Namun hubungan singkat itu berpotensi menyebabkan sekring kelistrikan putus. Akibatnya mesin mobil mati mendadak, setelah itu sulit dihidupkan alias mogok.

Kamis, 28 Juli 2011

TIPS MENGEMAS BARANG SAAT MUDIK

    
      Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Para pekerja sudah berancang-ancang mengambil cuti    panjang. Tiket-tiket sudah habis dipesan. Semua demi satu tujuan, berkumpul bersama keluarga di hari raya.

Bagi masyarakat urban, acara mudik ke kampung halaman adalah ritual yang dilakukan setiap tahun. Macet di jalan bukanlah rintangan. Nah, bagi mereka yang ingin mudik menggunakan kendaraan pribadi dengan segudang barang, berikut tips ringan ala produsen mobil ternama, bagaimana mengemas barang agar lebih efisien:

1. Tentukan tujuan dan rute perjalanan yang akan Anda tempuh. Ini akan membantu barang-barang apa saja yang harus terangkut di dalam mobil.

2. Setelah jelas, buatlah daftar dan mulailah menginvetarisir barang. Saat menyusun barang, jangan lupa sesuaikan dengan kapasitas bagasi dan daya angkut mobil. Penyesuaian ini penting agar tidak muncul risiko buruk saat mobil diajak bermanuver atau melakukan pengereman.

3. Klasifikasikan barang bawaan dalam dua kategori. Pertama, barang yang tidak akan dipakai selama perjalanan, seperti oleh-oleh dan pakaian selama berlibur. Kedua, barang yang kemungkinan diperlukan di perjalanan seperti peta mudik, handphone, cemilan, obat-obatan, buku bacaan, dan beberapa potong kaos/celana jika perlu untuk ganti.

4. Tempatkan barang kategori kedua pada tempat yang mudah dijangkau agar tidak perlu bongkar muat selama perjalanan.

5. Prioritaskan barang bawaan berat pada posisi bawah.

6. Hindari penumpukan barang yang berpotensi mengganggu pandangan pengemudi.

7. Bila perlu, gunakan cargo net untuk menjaga barang bawaan tetap pada tempatnya.

8. Hindari menempatkan barang di atas kendaraan dengan roof rack, karena bisa mengganggu stabilitas mobil yang bisa merugikan pengendara lain. Seandainya terpaksa, pastikan barang tersebut di atas diikat kencang dan tertutup rapat.